Boneka untuk Adik

Hari masih pagi ketika hujan rintik-rintik mengguyur Jakarta. Sinar mentari pagi redup tertutup mendung, seredup hati Sontoloyo yang gundah gulana, bingung, dan marah. Kalender baru menapakkan kakinya di angka sebelas tadi malam, dan di sakunya tinggal tersisa uang tujuh puluh enam ribu rupiah, tidak kurang dan tidak lebih.Sebelum berangkat kantor pagi tadi, anak perempuannya yang berulang tahun hari ini kembali menagih janjinya untuk membelikan sebuah boneka Barbie yang pandai menyanyi dan menari yang pernah dilihatnya di Mall sejak dua setengah tahun yang lalu. Janji yang selalu tertunda-tunda dari tahun ke tahun.Sontoloyo tersenyum pahit, ia berjongkok, mengusap kepala anaknya, memeluknya, dan berulang kali mencium kedua pipi sang buah hati. "Bapak berjanji akan membawakan Adik sebuah boneka Barbie yang bisa menyanyi dan menari malam ini.", Sontoloyo berkata getir sambil kembali memeluk dan menciumi kedua pipi si bungsu. Sang anak berjingkrak kegirangan, berlari-lari melapor neneknya di dapur.Sesungguhnya, hampir setiap saat Sontoloyo berduka memikirkan kehidupannya yang tak juga beranjak dari garis merah selama bertahun-tahun lamanya. Pikirannya bingung, tak tahu bagaimana cara merubah kehidupannya. Hatinya marah pada ketidakmampuannya dalam menjamin perekonomian keluarga. Sungguh, ia dan istrinya bekerja sebagaimana orang lain bekerja, namun penghasilan mereka yang pas-pasan dan bahkan seringkali minus, semakin memperberat beban kehidupan mereka dari bulan ke bulan.Turun dari bus, Sontoloyo ragu. Ia ingat, hari ini ia harus bayar arisan sebesar lima puluh ribu rupiah. Bila digunakan untuk membayar arisan itu, dan ternyata tidak menang, maka ia tak akan lagi punya ongkos untuk transport bekerja sampai akhir bulan. Sontoloyo sudah berhutang pada semua teman kantornya, maka tak mungkin lagi ia menambah kuota. Kegundahan jiwanya, kebingungan pikirannya, dan kemarahan hatinya kini mencapai puncaknya. Seiring dengan keputusasaannya, sebersit bisikan dari neraka membelokkan langkah Sontoloyo menjauh dari kantornya.Langkah Sontoloyo terhenti menjelang pasar. Perhatiannya terpusat pada sebuah toko grosiran di seberang Kelurahan yang ramai dikunjungi pembeli, tak ada tukang parkir di toko itu. Dengan cepat Sontoloyo mengamati dan mempelajari lingkungan sekelilingnya. Sontoloyo segera mengambil posisi, berdiri di depan toko layaknya tukang parkir, menurunkan posisi topinya dan memperbaiki kaca mata hitamnya, menanti kesempatan.Sebuah Revo model terbaru berhenti persis di samping Sontoloyo. Dengan masih mengenakan helm, pengendaranya bergegas turun dan setengah berlari menuju toko, tanpa mematikan motor. Seperti ikan kelaparan melihat umpan, Sontoloyo bergerak secepat angin. Dalam sekejap ia sudah duduk di atas Revo model terbaru itu."Kena lu!", batin Sontoloyo saat motor itu berada dalam cengkeramannya. Dengan cepat motor dikebut menjauhi pasar, ia tahu betul harus pergi kemana. Di benaknya sudah terbayang uang satu juta lima ratus ribu rupiah dalam genggaman. Hari ini Ia akan membelikan sang buah hatinya sebuah boneka Barbie yang bisa menyanyi dan menari. Boneka yang akan menjadi kebanggaan anaknya dan belum pernah seorang anakpun di lingkungannya yang memilikinya."Maling! Maling! Maling!", teriakan orang ramai bersahut-sahutan, berestafet, dan memancing berbagai reaksi orang di sepanjang jalan untuk menghentikan Sontoloyo."Bluggg!". Sebuah lemparan batu sebesar kepalan tangan mendarat keras di punggung Sontoloyo. Keseimbangannya hilang, laju motor yang dikendarainya oleng. Sontoloyo terjungkal mencium aspal. Dan dalam sekejap tubuhnya diterjang tendangan dan pukulan orang ramai.

Sementara itu di kantor, segenap rekan kerja Sontoloyo menggerutu menunggu kedatangannya, hanya Sontoloyo seorang yang sampai tengah hari belum juga kelihatan batang hidungnya untuk setor uang arisan. Pada hari seperti itu, memperoleh kepastian siapa yang mendapatkan arisan adalah lebih penting daripada ketemu Presiden. Bagi yang menang arisan, serta-merta nafasnya akan menjadi panjang, dan bagi yang tidak menang arisan akan segera tahu kepada siapa harus mengajukan injury time sampai hari gajian tiba."Biarlah aku yang nombokin dulu.", suara Jeng Susy sang bandar arisan memecah kebekuan suasana."Tapi ingat ya, kalo Sontoloyo yang menang, arisannya buat aku duluan." lanjut Jeng Susy penuh harap, ia juga belum menang arisan sampai saat ini. Semua Peserta setuju, mereka pasrah karena tidak satu orangpun yang berani mengambil resiko itu. Ya kalo Sontoloyo menang arisan hari ini, kalo tidak, bisa rugi besar, ibarat tertusuk gunting, luka di dua tempat. Sudah menjadi rahasia umum adanya, bahwa uang yang sudah dipinjamkan ke Sontoloyo susah ditagih kembali.Dan siang hari itu, Sontoloyo benar-benar memenangkan arisan sebesar satu juta lima ratus ribu rupiah, tunai!

Cerpen Cinta Remaja : Gita

Kadang hal yang diharapkan berbenturan dengan kenyataan. Orang menganggapnya sebagai takdir. Di sitiulah perasaan bermakna, salah satunya adalah cinta. Apa yang dialami Gita memang biasa, terjadi pada manusia umumnya. Tetapi ini menjadi luar biasa, ketika ia merasa bahwa simpatinya sebagaimana pungguk merindukan bulan.sudah dua minggu ia memendam seribu rasa yang membuat jantungnya berdebar kencang saat melihat sang pujaan hatinya.“Kita pilih duduk di sini aja. Ayo dong ceritain gebetan barumu,” tiba-tiba terdengan suara serak yang mengusik lamunan Gita.“Iya... Ri, mumpung kita ngumpul nih,” jawab teman Qori.Gita“Masak lo main rahasiaan sama geng sndiri,” tutur temannya lagi.Gita mendadak gugup. Nggak salah lagi itu Qori. Qori dari geng The SRIES, cowok yang sangat dikagumi para cewek-cewek di sekolah.
Gita nyaris nggak bergerak. Mneyadari cowok tampan yang sedang ditaksirnya itu ada di meja belakangnya. Saat sedang barengan dengan teman-teman aja Gita sudah nervous .... apalagi sekarang ia sedang sendirian. Tapi untuk yang satu ini, rasa ingin tahunya jauh lebih besar. Dan apa tadi? Mereka lagi ngomong soal gebetannya Qori. Wah..... Wah....“Jadi bener nih, dia tinggal di jalan Tumbuhan?” tanya teman Qori.Deg, Gita nyaris tersentak. Bukankah itu jalan tempat ia tinggal? Jalan itukan kecil, jadi ia kenal hampir semua penghuninya. Kayaknya nggak ada yang seumuran dia, rata-rata sudah kuliah dan kerja. Rasa ingin tahunya semakin memuncak.“Iya, anak kelas satu juga. aku memang naksir dia. Soalnya dia manis banget, pintar dan baik. Pasti dong banyak saingannya. Makanya aku jaga jarak biar dia penasaran,” suara Qori terdengar riang.Jantung Gita berdegup kencang. Ia semakin yakin , selain dia ngak ada anak kelas satu SMA tinggal di jalan itu. Kalau masalah kecerdasan otak, Gita memang selalu jadi juara satu sejak cawu pertama. Semuanya klop. Mungkin yang dimaksud Qori itu dirinya?.“Wah, playboy satu ini sudah berketuk lutut. Terus kapan dong kamu nembak dia?” desak temannya.“Oh my god,” Gita nyaris menahan napas.“Eh, ngomong-ngomong siapa namanya?” tanya temannya lagi.“Gita,” jawab Qori.Kali ini Gita nyaris nggak mampu menahan diri. Ingin rasanya ia melompat dan berteriak, kalau saja nggak ingat di mana dia berada sekarang. Ini benar-benar keajaiban. Qori naksir dia. Berita ini wajib diceritakan pada sohib-sohibnya.Pukul setengah tujuh malam, semua persiapan sudah sempurna. Sekarang Qori naksir dia. Primadona sekolah itu menyukai gadis biasa seperti dia. Gita bernyanyi bahagia.“Kamu nggak sedang melamun Git?” kata Intan sambil terkikik.“Iya Git, jangan-jangan itu cuma halusinasi aja,” timpal Shafina.Gita pura-pura merengut sambil berucap “Pendengaranku masih normal dan aku nggak bakalan cerita kalau tahu reaksi kalian begini”.“Bukan begitu Git, Kalau benar Qori naksir kamu, kok bisa tenang-tenang aja sih?” kata Intan dan Shafina.Ruth mencoba menengahi. “Kan Qori sendiri yang bilang dia sengaja jaga jarak biar surprise”.“Udah deh, pokoknya mulai besok akan bakal jadi cewek paling bahagia di dunia,” ujar Gita tersenyum bahagia.Keesokan harinya, bel rumah berbunyi. Dengan ceria Gita menghambur ke pintu, tapi ternyata yang datang Kak Adi, pacarnya mbak Enes. Keduanya lalu pergi, sementara Mama dan Papanya sudah berangkat ke acara resepsi. Di rumah hanya ada Gita dan mbak Tami.Gita mulai tidang sabar. SEdari tadi sohib-sohibnya terus menelpon dan membuatnya tambah be te.“Gita bangaun! Kok ketiduran di sini?” suara Mamanya terdengar sayup. Gita membuka matanya, ternyata Mama dan Papanya sudah pulang.“O ya, Qori! Astaga, setengah sepuluh malam”Gita melonjak. Ternyata Qori tidak datang dari tadi. Gita mulai kebingungan.Gita akhirnya ikut ajakan orang tuanya untuk mencari makan malam di luar.“O ya Gita. Mama lupa cerita tentang cucunya Bu Nanda, padahal sudah sebulan lo. Kapan-kapan kamu main ke sana ya?” tiba-tiba Mamanya bercerita. Gita cuma mengangguk tanpa semangat.Ketika melewati rumah Bu Nanda, Gita melihat seorang gadis cantik lekuar dari rumah diikuti seorang cowok. “Oh my god”, Gita terkejut bukan main. Berkali-kali dikedipkan matanya, berharap yang dilihatnya itu orang lain. Tapi sia-sia, cowok itu benar-benar Qori. Mereka berdua kelihatan akrab sekali.Dengan gemetar Gita bertanya pada Mamanya, “siapa nama gadis itu Ma?“Kebetulan namanya sama dengan kamu .... Gita,” jawab Mamanya.Gita terkulai menyadari impiannya hancur oleh kebodohannya sendiri. Seharusnya ia mendengarkan ucapan sohibnya. Dan celakanya Gita terlanjur begitu berharap. Dia merasa marah, kecewa dan ... malu sekali.

Penantian

Menunggu sesuatu yang sangat sulit tuk ku jalani
entah sampai kapan aku harus menunggunya
waktu demi waktu telah ku lewati
Tapi entahlah, aku hanya manusia biasa
yang tampak dari kejauhan
seperti mawar membutuhkan kumbangnya,,,,,,
Ya Allah, Ya Tuhanku... Ku mohon kepadaMu
Lindungilah dia, dan senantiasa berilah Hidayah kepadanya
Supaya dia selalu ingat akan KebesaranMu
Meskipun dia jauh dari hidupku
Aku mohon kepadamu
jadikanlah dia tetap tegar dan mampu mengatasi semua masalah hidupnya......

Selingkuh

Betapa ku mengerti
sebagai selingkuhanmu
ku harus menjalani
ikatan yang tersembunyi

Ku mencoba bertahan
meskipun menyakitkan
tak menyisahkan sebuah sesal di hatiku . . .

Sebatas harapanku
mohon pengertianmu
ku akan terus memilikimu seutuhnya. . .

Seiring berlalu
bergulurnya waktu
membuka rahasia
diantara kita
Pastinya kan ada
hati yang terluka
tak menerima semua kenyataan yang ada. . .

Pemanasan Global

Apa itu Pemanasan Global

"Panas banget ya hari ini!” Seringkah Anda mendengar pernyataan tersebut terlontar dari orang-orang di sekitar Anda ataupun dari diri Anda sendiri? Anda tidak salah, data-data yang ada memang menunjukkan planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain makin panasnya cuaca di sekitar kita, Anda tentu juga menyadari makin banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali belakangan ini. Mulai dari banjir, puting beliung, semburan gas, hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun. Sadarilah bahwa semua ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa planet kita tercinta ini sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada kehancuran! Hal ini terkait langsung dengan isu global yang belakangan ini makin marak dibicarakan oleh masyarakat dunia yaitu Global Warming (Pemanasan Global). Apakah pemanasan global itu? Secara singkat pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Pertanyaannya adalah: mengapa suhu permukaan bumi bisa meningkat?
Penyebab Pemanasan Global
Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International Panel on Climate Change (IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari laporan dan penemuan- penemuan baru yang berhasil dikumpulkan, kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut . Salah satu hal pertama yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik.

Apa itu Gas Rumah Kaca?

Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet kita pada dasarnya membutuhkan gas-gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Sebagai perbandingan, planet mars yang memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak memiliki efek rumah kaca memiliki temperatur rata-rata -32o Celcius.
Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer. Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbedabeda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2. Sebagai contoh sebuah molekul metana menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi untungnya pemakaian CFC telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon.

Apa Penyebab Utama Pemanasan Global?

Dalam laporan PBB (FAO) yang berjudul Livestock's Long Shadow: Enviromental Issues and Options (Dirilis bulan November 2006), PBB mencatat bahwa industri peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%). Emisi gas rumah kaca industri peternakan meliputi 9 % karbon dioksida, 37% gas metana (efek pemanasannya 72 kali lebih kuat dari CO2), 65 % nitro oksida (efek pemanasan 296 kali lebih kuat dari CO2), serta 64% amonia penyebab hujan asam. Peternakan menyita 30% dari seluruh permukaan tanah kering di Bumi dan 33% dari area tanah yang subur dijadikan ladang untuk menanam pakan ternak. Peternakan juga penyebab dari 80% penggundulan Hutan Amazon.
Sedangkan laporan yang baru saja dirilis World Watch Institut menyatakan bahwa peternakan bertanggung jawab atas sedikitnya 51 persen dari pemanasan global.
Penulisnya, Dr. Robert Goodland, mantan penasihat utama bidang lingkungan untuk Bank Dunia, dan staf riset Bank Dunia Jeff Anhang, membuatnya berdasarkan “Bayangan Panjang Peternakan”, laporan yang diterbitkan pada tahun 2006 oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO). Mereka menghitung bidang yang sebelumnya dan memperbarui hal lainnya, termasuk siklus hidup emisi produksi ikan yang diternakkan, CO2 dari pernapasan hewan, dan koreksi perhitungan sebenarnya yang menghasilkan lebih dari dua kali lipat jumlah hewan ternak yang dilaporkan di planet ini.
Emisi metana dari hewan ternak juga berperan sebesar 72 kali lebih dalam menyerap panas di atmosfer daripada CO2. Hal ini mewakili kenaikan yang lebih akurat dari perhitungan asli FAO dengan potensi pemanasan sebesar 23 kali. Meskipun demikian, para peneliti itu memberitahu bahwa perkiraan mereka adalah minimal, dan karena itu total emisi 51 persen masih konservatif.

abcs